Apakah Anda sering sedih, apakah Anda merasa seperti tidak melakukan apa-apa, apakah Anda bahkan berpikir bahwa hidup tidak ada artinya lagi? Jangan meremehkan perasaan ini, karena Anda mungkin menderita gangguan depresi berat.
Gangguan depresi mayor, juga dikenal sebagai depresi klinis, adalah perasaan sedih yang menetap dan tidak dapat lagi dihilangkan hanya dengan berjalan-jalan atau makan makanan favorit Anda.
Pasien dengan gangguan depresi mayor harus menjalani terapi jangka panjang. Meskipun tidak mudah, banyak pasien dengan depresi klinis merasa lebih baik setelah terapi obat, psikoterapi, atau kombinasi keduanya.
Apa saja gejala gangguan depresi mayor?
Perasaan sedih itu manusiawi dan biasanya hilang seiring berjalannya waktu. Namun kesedihan yang dialami oleh pengidap gangguan depresi mayor berbeda. Kesedihan di sini biasanya dimulai dari saat Anda bangun di pagi hari, kemudian berlangsung sepanjang hari dan berlangsung minimal 2 minggu sehari.
Orang lain mungkin juga melihat gejala gangguan depresi mayor pada seseorang ketika orang tersebut tidak lagi ingin memiliki hubungan sosial. Orang yang depresi juga cenderung memutuskan kontak sosial dan tidak menyukai kesenangan duniawi (anhedonia).
Pengobatan untuk gangguan depresi mayor
Jika Anda merasa memiliki salah satu gejala gangguan depresi mayor di atas, apalagi faktor risiko tambahan, segera temui psikolog, psikiater, atau dokter berlisensi. Staf medis akan membantu Anda mengurangi gejala depresi dengan beberapa teknik, seperti:
Memberikan Obat-obatan
Obat-obatan yang diresepkan dokter untuk orang dengan gangguan depresi mayor termasuk antidepresan, penstabil suasana hati, dan antipsikotik. Obat-obatan ini biasanya harus diminum selama 2-4 minggu atau seperti yang diarahkan oleh dokter Anda.
Jika Anda tidak merasa lebih baik setelah 4 minggu, atau telah mencoba lebih dari 2 jenis antidepresan, dokter Anda akan meresepkan obat yang berbeda.
Terapi Stimulasi Otak
Terapi stimulasi otak bukanlah metode utama untuk mengobati gangguan depresi mayor, tetapi dapat digunakan ketika pendekatan lain (obat atau psikoterapi) tidak berhasil. Selama perawatan, pasien ditawarkan pilihan untuk menjalani terapi elektrokonvulsif atau stimulasi magnetik transkranial berulang (RTM).
Selain minum obat atau terapi di bawah pengawasan dokter, Anda juga akan disarankan untuk melakukan berbagai perubahan gaya hidup. Salah satunya adalah dengan melakukan lebih banyak aktivitas fisik, seperti berolahraga. Ingatlah bahwa dukungan keluarga sangat penting untuk mempercepat kesembuhan pasien.
Penelitian tentang hubungan antara olahraga dan perbaikan gejala depresi belum memberikan hasil yang pasti. Namun, olahraga tetap memberikan efek positif bagi kesehatan mental, termasuk membuat tubuh lebih bugar dan tidak sering “mendengarkan” kata-kata negatif dari pikiran sendiri.