Alasan Mengapa Orang Yang Tidak Memiliki Teman Curhat


Penelitian mengatakan jika kita membutuhkan seseorang untuk tempat bercerita atau curhat. Tujuan dalam hubungan ini bukanlah apa yang orang lain katakan atau hargai ketika Anda berbicara omong kosong, tetapi dampak positif keterbukaan Anda terhadap Anda. Dalam hubungan ini, Anda idealnya menerima masukan untuk tujuan membangun, mendukung, dan menerima serta memahami Anda, bukan menghakimi atau menghakimi Anda.

Jika Anda memiliki nomor ini, Anda mungkin dianggap sangat beruntung. Sosok ini mungkin hadir dalam bentuk orang tua, pasangan, saudara atau teman. Orang lain dapat menemukan tempat untuk percaya dalam berbagai bentuk seperti Tuhan, psikolog, psikiater atau bahkan online.

Tidak semua orang memiliki tempat untuk curhat

Namun, banyak juga yang tidak memiliki sesosok yang bisa dijadikan tempat curhat. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor fisik seperti lokasi yang terisolasi dan kurangnya kontak manusia, hingga alasan psikologis yang membuat seseorang sulit untuk membuka diri dan memiliki kerabat dekat. Berikut beberapa faktor psikologis yang menyebabkan hal tersebut.

Pengalaman buruk

Orang yang tumbuh dengan pengalaman buruk, seperti pelecehan emosional atau fisik, meninggalkan masa kanak-kanak tidak hanya dengan kenangan buruk dan bekas luka yang menyakitkan, tetapi juga dengan gagasan bahwa dunia tidak pasti dan bahwa orang lain tidak dapat sepenuhnya dipercaya. Dengan kata lain, mereka hanya akan bergantung pada diri mereka sendiri untuk hidup mereka.

Bahkan orang terdekat pun bisa menjadi penyebabnya. Misalnya, tanggapan yang buruk atau tidak konsisten dan ketidakmampuan orang tua untuk menepati janji dapat menyebabkan ketidakpercayaan dan rasa tidak aman pada anak.

Takut Konflik

Kecenderungan seseorang untuk membahagiakan orang lain dipengaruhi oleh pengalaman masa kecilnya, yaitu dengan menghindari masalah, kritik dan ketidaksetujuan. Tak heran, mereka lebih suka menyendiri dan sulit membuka diri pada seseorang sehingga tidak bisa mencurahkan isi hatinya. Keadaan ini dapat bertahan hingga dewasa, dan hasilnya adalah individu yang reaktif, yang hanya memikirkan penilaian dan reaksi orang lain, dan selalu tertutup karena takut akan konflik.

Sering terisolasi secara emosional

Beberapa orang cenderung tertutup terhadap orang lain di sekitarnya, bahkan bisa jadi dirinya sendiri. Mereka memiliki perasaan, tetapi memilih untuk menyembunyikannya atau tidak mengakuinya. Mereka memiliki pendapat, tetapi sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata.

Berikut adalah beberapa hal penting yang dapat membantu Anda membuka diri secara perlahan. Ingatlah untuk terus menghargai diri sendiri untuk setiap langkah kecil yang Anda ambil.