Pemerintah mengubah Nias menjadi tujuan wisata global

Menteri Koordinator Kelautan Luhut Binsar Pandjaitan menggemakan ketegasan pemerintah Indonesia untuk mengubah Nias menjadi gerbang tujuan wisata global. Pandjaitan berkunjung ke Nias untuk secara resmi membuka acara maritim internasional Sail Nias 2019 pada upacara yang diselenggarakan di Pelabuhan Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara, di sini pada hari Sabtu.

“Kami melihat Nias sebagai salah satu daerah paling populer untuk berselancar. Kami telah menyelenggarakan kompetisi selancar internasional di sini. Menteri pariwisata juga hadir di sini. Kami bertekad untuk membuat Nias lebih baik,” katanya.

Dia meminta elemen bangsa, termasuk pemerintah dan masyarakat, untuk tetap berkomitmen untuk bekerja keras untuk mempromosikan tujuan wisata yang ada di Pulau Nias. Dia menyatakan keinginan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang memunculkan dukungan rakyat.

Sail Nias adalah seri ke-11 dari Sail Indonesia yang diselenggarakan setiap tahun sejak 2009 di Bunaken, Sulawesi Utara. Sail Indonesia pada awalnya bertujuan untuk mengintensifkan pengembangan di daerah terpencil di Indonesia dan mempromosikan tujuan wisata di daerah tuan rumah.

Berbagai macam kegiatan yang diselenggarakan dalam sebuah acara yang juga termasuk kategori  Wonderful Nias Expo 2019, dalam kontes selancar Internasional dan juga kapal perang, Maraton Nias, pasar kuliner, dan pertunjukan seni dan budaya tradisional. Kegiatan-kegiatan lain terdiri dari Kontes Selancar Angin dan Berlayar, Lomba Selam Gratis, Festival Lompat Batu, perahu nelayan, festival kopi hitam, lomba mancing, Festival Seribu Tenda, dan seminar budaya Gunung Sitoli.

Sail Nias, yang diselenggarakan dari Juli hingga September 2019, meluncurkan Pulau Nias, sebagai rahasia Indonesia yang paling dirahasiakan, kepada dunia. Tradisi lompat batu upacara adalah ikon Nias dan telah mendapatkan popularitas di kalangan para pelancong. Tradisi lompat batu lahir, bersama dengan Tari Perang Nias. Sejak zaman purba, bentrokan sering meletus di antara suku-suku di Nias, dan kepala (siulu) dari setiap suku melatih anggota muda mereka untuk perang; lompat batu menjadi bagian dari pelatihan. Di antara rahasia terbaik yang tersimpan di Pulau Nias adalah Pantai Sorake, yang dikenal sebagai tempat terbaik untuk berselancar, setelah Hawaii.